May 6, 2009

Planning Investasi Menurut Usia

Seringkali kita berpikir dan bertanya kapan saat yang tepat bagi kita untuk berinvestasi, apakah harus menunggu setelah memperoleh kenaikan gaji, apakah setelah memperoleh bonus di akhir tahun, apakah pada saat harga saham sedang rendah, dan berbagai macam apakah lainnya.

Seseorang yang baru saja lulus kuliah dan memperoleh pekerjaan pertamanya akan berpendapat bahwa gaji yang diperolehnya masih sangat kecil dan akan habis untuk keperluan sehari-hari, perjalanan karirnya masih panjang sehingga tidak perlu menyisihkan sebagian uangnya untuk diinvestasikan. Menginjak usia tigapuluhan pola kehidupan mulai berubah karena keputusan menikah dan memiliki anak berdampak sangat besar pada pola belanja untuk jangka waktu yang panjang. Apabila di periode sebelumnya belum dilakukan perencanaan keuangan, maka di usia empatpuluhan akan sulit mengejar ketertinggalan.

Berinvestasi sedini mungkin adalah pemecahan yang paling bijak dalam perencanaan keuangan keluarga, tidak peduli berapa usia kita atau kita merasa bahwa uang yang kita miliki masih sedikit dan selama ini habis tidak tersisa karena digunakan untuk membiayai keperluan sehari-hari. Apabila kita sudah berusia empatpuluhan, masih ada waktu untuk mengejar ketinggalan selama dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan ekstra disiplin. Ingatkan diri kita bahwa berinvestasi adalah salah satu keputusan strategis yang harus dilakukan oleh setiap orang, karena di masa yang akan datang banyak kebutuhan-kebutuhan yang harus kita biayai, dan juga karena banyak hal-hal yang tidak pasti yang akan kita hadapi di perjalanan hidup kita.

Untuk memperoleh aktiva bersih sebesar Rp 1 milyar di usia 55 tahun, semakin muda usia awal berinvestasi semakin kecil nilai investasi rutin per bulannya, sebaliknya semakin tua usia awal berinvestasi akan semakin besar nilai investasi rutin setiap bulannya.

Catatan: investasi rutin setiap bulan dengan tingkat bunga bersih 10% per tahun.

USIA 25-35, KARIR PERTAMA SETELAH LULUS KULIAH

Anda baru saja memulai karir setelah lulus kuliah, dan mulai memperoleh uang hasil keringat sendiri. Yang menjadi prioritas utama anda dalam jangka pendek adalah melepaskan diri dari ketergantungan orang tua atau keluarga yang selama ini membiayai biaya kuliah dan uang saku. Tetapi di lain pihak anda akan menghadapi godaan dalam pola pengeluaran, tawaran pembukaan kartu kredit mulai berdatangan, "hang-out" di coffee shop yang sudah mulai bertebaran di penjuru kota, bepergian di akhir minggu atau membeli pakaian, serta berbagai macam kegiatan konsumtif lainnya. Berhati-hatilah dengan gaya hidup anda, setiap Rp 100 ribu yang anda belanjakan sekarang untuk sesuatu yang tidak perlu telah membuat anda kehilangan kesempatan memperoleh pertumbuhan minimal 2,5 kali lipat dalam kurun waktu 10 tahun mendatang dan 6,7 kali lipat di 20 tahun mendatang. Coba teliti kembali pengeluaran anda selama 6 bulan terakhir, anda akan terkejut menemukan banyak sekali daftar pengeluaran yang tidak perlu dengan nilai yang relatif kecil untuk setiap pengeluarannya, namun jika digabungkan menjadi sangat besar nilainya.

Lima sampai dengan sepuluh tahun yang akan datang kemungkinan anda akan membeli kendaraan, menjalin hubungan yang serius dan melangkah ke jenjang perkawinan dengan pasangan anda, memiliki anak, dan berlibur secara rutin paling tidak sekali setiap tahunnya. Dengan membeli kendaraan artinya anda harus membayar pajak STNK setiap tahun, membeli bahan bakar secara rutin, dan melakukan servis kendaraan secara berkala. Jangan lupa nilai kendaraan tidak akan bertambah, bahkan menyusut dari waktu ke waktu. Menikah adalah akhir dari penjajagan untuk hidup bersama, tetapi baru saja menjadi awal dari mulainya hidup bersama, dan akan semakin mendorong anda untuk hidup mandiri dan segera pindah dari "perumahan mertua indah" menuju "rumah kita sendiri". Artinya, anda harus mengisi ruangan-ruangan di rumah anda dengan perabotan, peralatan dapur, televisi, membayar listrik, membayar telepon, dan mungkin membayar gaji pembantu.

Selanjutnya, memiliki anak. Pikirkan hal ini, biaya yang akan muncul sebelum memiliki anak; biaya rutin pengecekan oleh dokter kandungan dan biaya dokter dan rumah sakit pada saat melahirkan. Biaya yang muncul sampai dengan melahirkan rasionya sangat kecil jika dibandingkan dengan biaya-biaya yang akan muncul setelahnya sampai dengan sang anak besar dan mandiri nanti pada saat usianya menginjak 20 tahunan.

Susun Rencana Investasi Anda

Anda yang baru memulai karir dan memperoleh pekerjaan pertama sangat membutuhkan likuiditas untuk membiayai kehidupan rutin, besar kemungkinan kelebihan dana yang anda miliki sangat terbatas, sehingga belum memenuhi syarat minimum untuk berinvestasi di pasar modal, termasuk reksa dana. Anda tak perlu berkecil hati, buka rekening tabungan yang terpisah dari rekening keperluan rutin anda, kumpulkan sampai dengan jumlah minimal investasi awal di reksa dana pasar uang yang akan anda kembangkan sampai dengan jumlah minimal uang muka Kredit Pemilikan Mobil (KPM) atau Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Apabila kelebihan dana cukup memadai, mulailah berinvestasi untuk jangka panjang secara rutin untuk persiapan pembiayaan pendidikan anak-anak anda dan pensiun nanti. Instrumen investasi yang cocok adalah Reksa Dana Saham dan Reksa Dana Campuran, dapat juga berupa unit linked product yang merupakan campuran antara investasi dan asuransi.

Anda sangat disarankan untuk mendaftar menjadi anggota dana pensiun, apabila perusahaan anda tidak menyediakannya anda dapat mendaftarkan diri anda pada dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) yang sudah mulai marak kberadaannya.

USIA 35-45, USIA EMAS

Di kelompok usia ini pada umumnya karir seseorang berada pada posisi middle manager sampai dengan posisi yang senior. Perusahaan tempat anda bekerja mungkin sudah menyediakan fasilitas kesehatan dan anda sudah menerima 1 atau 2 jenis tunjangan sesuai dengan jabatan. Anda mungkin sudah memiliki kendaraan untuk menunjang mobilitas anda dan keluarga.

Anak-anak anda mungkin berada pada usia balita sampai dengan belasan tahun. Dalam beberapa tahun mendatang, mereka akan masuk ke sekolah dasar, menengah, dan juga universitas. Pengeluaran di kurun usia ini meningkat drastis dibandingkan dengan kurun usia sebelumnya, karena jumlah orang yang ditanggung bertambah dan jenis pengeluarannyapun bertambah pula.

Susun Rencana Investasi Anda

Untuk memenuhi pengeluaran tersebut yang mungkin akan terjadi 5-10 tahun mendatang, anda perlu menginvestasikan sebagian dana anda pada instrument pasar modal, misalnya reksa dana berbasis saham dan/ atau obligasi.

Di kurun usia ini pula anda sebaiknya tidak lagi menunda-nunda alokasi investasi untuk persiapan pensiun anda. Semakin dini anda mempersiapkan dana untuk pensiun nanti, semakin besar kesempatan untuk memperoleh pertumbuhan yang maksimal. Instrumen pasar modal, khususnya reksa dana saham, adalah alternatif yang tepat bagi anda yang melakukan investasi secara rutin, misalnya setiap bulan, karena tidak memerlukan dana yang besar dan proses untuk melakukan investasi pun sangat mudah.

Statistik menunjukkan bahwa dalam jangka panjang berinvestasi di saham memberikan kinerja yang lebih baik dibadingkan di SBI atau deposito.
Grafik di atas menunjukkan kinerja saham secara gabungan di Bursa Efek Jakarta (yang dikenal dengan Indeks Harga Saham Gabungan) dibandingkan dengan kinerja SBI sejak Desember tahun 2000 yang lalu.

Selain berinvestasi di instrument pasar modal, di kurun usia ini anda sangat disarankan untuk memiliki asuransi pendidikan dan asuransi jiwa sebagai proteksi bagi keluarga yang anda cintai dan sayangi apabila terjadi sesuatu yang menyebabkan anda meninggal dunia. Anda juga butuh asuransi kesehatan dan "disability insurance" untuk berjaga-jaga untuk membayar biaya medical (dokter, rumah sakit, obat-obatan), apabila kesehatan anda secara signifikan terganggu, dan membuat Anda tidak produktif lagi secara finansial.

Bagi anda yang memiliki kelebihan dana dan tidak memerlukannya dalam waktu beberapa tahun ke depan, anda dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi di property, seperti apartemen, perumahan, ruko, atau rukan. Investasi di sektor property memerlukan kejelian dalam memilih lokasi dan harga. Perlu diingat, exit atau keluar dari investasi di sektor ini tidak semudah investasi di pasar modal.

USIA 45-55, USIA MATANG

Di kurun usia ini mungkin anda adalah salah satu dari relatif sedikit orang-orang yang menduduki puncak karir. Atau mungkin anda adalah salah satu dari sekian banyak orang yang menduduki posisi senior di tempat anda bekerja. Siapapun anda dan apapun posisi yang dipercayakan kepada anda, kurun waktu usia ini adalah saat-saat terakhir untuk mempersiapkan pensiun anda karena tidak lama lagi anda akan segera menghampiri dan sampai pada usia pensiun.


Susun Rencana Investasi Anda

Kini saatnya untuk mengalokasikan seoptimal mungkin penghasilan yang anda peroleh ke instrumen investasi pasar keuangan, antara lain obligasi, saham dan reksa dana saham. Apabila anda termasuk sebagai tipe risk taker, anda dapat melakukan investasi langsung di saham-saham pilihan anda dan memperdagangkannya secara aktif untuk mempercepat pertumbuhan investasi. Berhati-hatilah memilih broker saham atau obligasi, anda perlu melakukan kajian mengenai calon-calon broker yang akan anda gunakan. Apabila anda tipe investor yang konservatif-moderat, batasi investasi anda pada instrumen yang tidak terlalu volatile, sehingga anda dapat mencapai nilai target pensiun anda. Reksa dana saham dan reksa dana campuran adalah alternatif instrument investasi yang patut untuk anda pertimbangkan. Berhati-hatilah dalam memilih Manajer Investasi.

USIA 55 DAN SETERUSNYA, MENIKMATI MASA PENSIUN

Kini anda telah mulai secara resmi menjalani pensiun, tetapi pada dasarnya anda masih enerjik dan produktif. Namun, sebagai seorang pensiunan pengeluaran anda mungkin turun secara signifikan dibandingkan sebelum pensiun, tetapi di lain pihak pendapatan anda juga mengalami penurunan, karena anda sudah tidak lagi menerima kompensasi gaji dan tunjangan dari perusahaan. Anda kini mulai bergantung pada portofolio investasi anda untuk membiayai keuangan rutin anda. Hal yang menggembirakan adalah anda sudah tidak lagi membayar cicilan KPR, anak-anak anda saat ini mungkin sudah duduk di perguruan tinggi dan secara umum biayanya tertutupi oleh asuransi pendidikan yang telah anda lakukan secara rutin pada saat anda berusia 35-45 tahun.

Susun Rencana Investasi Anda

Apabila anda masih bekerja, maka biaya hidup anda dapat ditutupi oleh penghasilan yang anda peroleh, sementara portofolio investasi anda masih terus bertumbuh. Saatnya anda melakukan switching dari portofolio yang volatile ke portofolio yang konservatif-moderat dan memberikan penghasilan secara rutin. Reksa dana pendapatan tetap, khususnya yang berbasis Surat Utang Negara dan obligasi korporasi dengan peringkat tinggi, dan reksa dana pasar uang adalah alternatif investasi yang dapat anda pertimbangkan untuk dilakukan, karena menghasilkan bunga secara berkala dan volatilitasnyapun relatif rendah.

Sumber : http://www.financeroll.com/en/financial-investment/131263-planing-investasi-menurut-usia.html

No comments: